Cepat Bicara Pertanda Anak Cerdas


Perkembangan kecerdasan anak dapat dilihat dari kemampuan berbahasanya," jelas dr. Widodo Judarwanto, SpA., dalam acara Ibu, Bayi, dan Balita hasil kerjasama nakita dan PT Endrass Perdana Film. Bila perkembangan bahasanya baik, biasanya intelektualnya pun akan baik. Sebaliknya, bila perkembangan bahasanya lambat, intelektualnya pun tumbuh lambat. "Karena yang paling menentukan bagusnya perkembangan intelektual adalah normalnya perkembangan bahasa dan visual motor," jelasnya lebih lanjut.

Namun, bukan berarti hanya perkembangan bahasa saja yang harus diperhatikan orang tua. Tentunya faktor lain juga harus diperhatikan, seperti perkembangan motorik kasar, halus, dan sosialnya. Bila terjadi gangguan yang menyebabkan anak terlambat perkembangan bahasanya, orang tua perlu mendeteksinya sejak dini. Sebab, bila terlambat dideteksi, akan mengakibatkan gangguan lebih berat. "Jadi, kita perlu mengetahui, di usia berapa anak mulai bisa bergumam, merespon, mengucapkan kata, dan seterusnya," tambahnya.


Bayi yang tak bisa tersenyum sampai umur 10 minggu atau 2,5 bulan, misalnya, menunjukkan suatu keterlambatan yang cukup berat. Sebab, terang Widodo, senyum adalah awal reaksi terhadap lingkungan di sekitarnya. Selanjutnya di usia 0 sampai 2 minggu biasanya anak akan mengeluarkan bunyi gumaman, misal "ammmm". Usia 2 bulan, vokalnya bertambah satu, misal "auuu". Usia 3 bulan bayi mulai dapat merespon bunyi. Mendekati 4 bulan bertambah lagi vokal dan konsonannya, misal "aguuu". Kemudian di usia 4-6 bulan, bahasanya bisa dilihat dengan teriakan dan bunyi mengoceh.

Kata pertama yang timbul dari anak, sekitar usia 7-8 bulan, adalah "da-da-da". Usia 9-12 bulan anak mulai mengerti kata yang diucapkannya, semisal dia memanggil mama atau papanya. Usia 15 bulan sudah bisa mengucapkan 4-5 kata. Di usia 2 tahun harus punya 20-50 perbendaharaan kata. 

Nah, bila kenyataannya bertolak belakang, orang tua perlu mewaspadainya. Menurut Widodo, bila ternyata perkembangan bahasa anak tak sesuai tahapan di atas, maka ada banyak penyebab. Namun yang sering terjadi adalah retardasi mental, gangguan pendengaran, gangguan sewaktu di dalam kehamilan, atau stimulus yang kurang. Faktor lain di luar itu, yakni ada gangguan pada organ bicara, seperti gangguan lidah, gigi, atau bibir sumbing.
"Keterlambatan bicara juga bisa dihindari jika orang tua mau menstimulasi anak. Itu bisa dilakukan sejak ia masih di kandungan, misal, dengan musik atau sentuhan. Setelah lahir pun tetap harus distimulasi, misal, dengan kontak mata, sentuhan, dan latihan-latihan." Selain itu, nutrisi juga perlu diperhatikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar